Selasa 17 Apr 2012 22:10 WIB

Dalai Lama: Ada 'Pemuja Senjata' di Tibet-China

Dalai Lama
Dalai Lama

REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin Tibet di pengasingan Dalai Lama pada Senin mengatakan, terdapat tanda-tanda menggembirakan bahwa China akan mendorong terjadinya reformasi politik di negara itu dan Tibet untuk menghindari terjadinya lagi "revolusi budaya." Namun pemimpin Tibet di pengasingan itu memperingatkan bahwa masih ada "pemuja senjata" di kawasan Tibet-China, 

Kawasan itu adalah lokasi di mana lebih dari 30 pemrotes - sebagian besar para biksu dan biarawati - telah melakukan bakar diri sejak Maret 2011.

"Revolusi budaya yang sama telah kembali, itulah yang menyebabkan krisis pada tahun 2008 ketika beberapa ratus orang tewas atau hilang, "katanya di Hawaii, tempat ia menghabiskan akhir pekan sebelum melakukan perjalanan ke daratan utama AS.

"Sekarang waktunya telah tiba bahwa otoritas Cina harus menyelidiki penyebab "protes Tibet," kata Dalai Lama.

"Pemerintah lokal China (di Tibet) saya pikir .. adalah pemuja senjata, sebagaimana yang dikemukakan oleh pemimpin Mao Zedong bahwa kekuatan datang dari laras pistol. Sayangnya beberapa kelompok garis keras masih percaya itu," katanya.

Tapi Dalai Lama mengatakan ia melihat tanda-tanda penuh harapan dalam laporan bulan lalu yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri China Wen Jiabao, bahwa China tidak memiliki jalan lain kecuali melakukan reformasi struktural ekonomi dan politik.

Wen mengatakan pada 14 Maret bahwa China berpeluang kembali menyaksikan terjadinya revolusi budaya yang mematikan dan kacau tanpa dilakukannya reformasi politik yang "mendesak". Ia mengatakan hal itu dalam pidato perpisahannya sebagai perdana menteri.

"Tanpa reformasi politik struktural yang sukses, tidak mungkin bagi kita untuk sepenuhnya melembagakan reformasi struktural ekonomi dan keuntungan telah kita buat dalam hal ini mungkin akan hilang, "kata Wen.

Dalai Lama mengatakan bahwa pernyataan Wen dan tindakan keras nyata pada beberapa kasus korupsi pemerintah, menunjukkan "bahwa mayoritas kepemimpinan di China berpikir serius tentang perubahan, dan itu adalah hal yang penuh harapan. "

Pemimpin spiritual di pengasingan itu akan terbang ke San Diego, California pekan ini, sebelum mengunjungi Los Angeles dan Chicago. Dari sana dia akan menuju Kanada dan Eropa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement