Selasa 17 Apr 2012 20:31 WIB

Heppy Harapkan Masyarakat Gunakan Produk Dalam Negeri

Rep: erik purnama hadi/ Red: Taufik Rachman
Heppy Trenggono
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Heppy Trenggono

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wirausahawan muda yang sukses Heppy Trenggono mengaku memiliki misi untuk bisa menyebarkan spirit cinta produk dalam negeri. Menurut Heppy, segala produk dalam negeri itu harus bisa menjadi lebih dekat kepada masyarakat.

Yang terjadi sekarang, kata dia, antara keinginan dan kenyataan berbeda sangat jauh. Banyak orang ingin membeli dan menggunakan produk dalam negeri, namun tidak tersedia. "Inilah yang harus kita penuhi agar banyak orang bisa menggunakan produksi sendiri nantinya," kata Heppy dalam acara penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2011 di Gedung Djakarta Theatre, Selasa (17/4) malam.

Menurut Heppy, penghargaan Tokoh Perubahan adalah sesuatu hal luar biasa yang perlu diberi tempat sendiri dalam kehidupan pribadinya. Dia menilai penghargaan ini menjadi tolok reputasinya dihargai sebab Harian Republika adalah surat kabar yang memiliki nama di belantara media nasional.

Karena itu, dia berharap semoga ke depannya dapat menularkan semangat positif untuk bisa memberi yang terbaik bagi bangsa agar semua rakyat Indonesia mau menggunakan produk dalam negeri. "Suatu perjuangan harus terus dilakukan. Dengan adanya acara yang diprakarsai Republika ini saya berharap bisa mengampanyekan gerakan Beli Indonesia," tutur Heppy.

Heppy adalah dokter bagi para pengusaha yang terlilit utang. Dia banyak memotivasi dan menginspirasi semangat wirausaha. Untuk mempererat silaturahim para wirausahawan Heppy mendirikan Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) yang anggotanya sudah ribuan pengusaha.

Kemudian sebagai ekspresi nasionalismenya, pria kelahiran Batang, 29 November 1966 ini membuat gerakan Beli Indonesia sebagai kampanye mencintai produk dalam negeri. Dengan keteladanan dan ketelatenannya, dia meninggalkan dunia riba serta menggiatkan gerakan bersedekah agar utang bisa segera dilunasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement