REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta akan menjadikan domba sebagai ikon daerah ini. Targetnya, 2013 mendatang populasi domba di wilayah ini mencapai 10 juta ekor. Selain menjadi ikon daerah, domba ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian keluarga miskin.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, angka kemiskinan di Purwakarta lima tahun lalu mencapai 225 ribu kepala keluarga. Berdasarkan survei BPS terbaru, angka kemiskinan menurun tinggal 59 ribu KK lagi.
"Tahun depan keluarga miskin akan menjadi agenda prioritas," kata Dedi, kepada //Republika//, Senin (16/4).
Salah satunya, dengan memperbaiki rumah mereka. Selain itu, memberikan modal buat usaha. Dari modal usaha inilah, akan diarahkan ke sektor peternakan. Seperti beternak domba. Jadi, kedepan setiap KK akan memiliki domba.
Berangkat dari keluarga miskin inilah, Pemkab Purwakarta akan menjadikan domba sebagai ikon daerah. Tentunya, ikon ini selaras dengan ikon Jabar yang telah lebih dulu mengusung domba sebagai hewan ciri khas provinsi ini.
Diakui Dedi, potensi beternak domba sangat tinggi. Bahkan, semua daerah di Indonesia belum mampu maksimal dalam memasok kebutuhan domba secara nasional. Karena itu, Purwakarta akan memanfaatkan celah tersebut.
Selain untuk melestarikan domba, juga untuk mendongkrak perekonomian rakyat. Dengan begitu, masyarakat Purwakarta bisa mandiri berkat beternak domba.
Diakui Dedi, sebenarnya selama empat tahun terakhir budaya beternak sudah ditanamkan lagi. Terutama, kepada anak-anak sekolah usia SD. Biasanya, dalam acara tertentu sejumlah anak SD akan dikasih bantuan. Bantuan itu harus dibelikan domba.
"Setiap pulang sekolah mereka harus memberi makan dombanya. Ini merupakan ajaran budi pekerti tingkat dasar," kata Dedi.