Senin 16 Apr 2012 13:18 WIB

Nunun: Miranda Minta Bantuan Untuk Lolos DGS BI

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Dewi Mardiani
Nunun Nurbaetie / Ilustrasi
Foto: Daan/Republika
Nunun Nurbaetie / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa perkara suap cek pelawat, Nunun Nurbaetie, membenarkan telah menfasilitasi pertemuaan antara Miranda S Goeltom dengan Anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 di kediamannya di Cipete, Jakarta Selatan. "Saya tidak mengundang tetapi saya hanya diminta tolong Ibu Miranda untuk diperkenalkan dengan Anggota DPR," kata Nunun di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (16/4).

Nunun membantah ikut andil dalam pertemuan tersebut. Pertemuan yang terjadi sebelum pemilihan Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) tahun 2004 dihadiri empat Anggota DPR, yaitu Endin Soefihara, Udju Djuhaeri, Paskah Suzetta, dan Hamka Yandhu. "Sekali lagi saya katakan saya hanya diminta tolong bukan mengundang. Itu bukan ide saya," katanya.

Dijelaskannya, dalam pertemuan tersebut Miranda meminta tolong kepadanya untuk difasilitasi bertemu dengan Anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004. Tujuannya adalah agar dapat lolos dalam pencalonan DGS BI tahun 2004. Namun Nunun membantah terlibat dalam diskusi tersebut.

"Benar ada diskusi tapi saya tidak dilibatkan saya hanya menfasilitasi. Dalam diskusi itu saya tidak interest apapun dan kepentingan apa pun. Untuk prosesnya saya tidak tahu menahu," ujar Nunun.

Dalam surat dakwaan Nunun disebutkan, awal mula keterlibatan Nunun diuraikan dengan pertemuan salah satu kandidat DGS BI Miranda S Goeltom dengan istri mantan Wakapolri, Adang Daradjatun di kantor Nunun di PT Wahana Eka Semesta, di Jalan Riau, Menteng. Miranda meminta dukungan Nunun untuk pencalonan DGS serta minta dikenalkan pada anggota Komisi IX. Nunun menyanggupinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement