Senin 16 Apr 2012 10:06 WIB

Gerindra: Koalisi Bukan Hal Penting

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Hazliansyah
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri) berbicara saat memberi keterangan kepada media terkait sikap Fraksi di gedung DPR, Jakarta, Senin (5/3). Fraksi Gerindra menolak rencana pemerintah mengenai kenaikan harga BBM
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri) berbicara saat memberi keterangan kepada media terkait sikap Fraksi di gedung DPR, Jakarta, Senin (5/3). Fraksi Gerindra menolak rencana pemerintah mengenai kenaikan harga BBM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, menjelaskan pihaknya lebih mementingkan partainya menghadapi pemilu 2014. Permasalahan apakah pihaknya masuk ke koalisi atau tidak bukan hal penting.

Muzani mengaku tidak pernah berpikir kalau partainya akan mengisi posisi menteri di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggantikan menteri dari Partai Keadilan Sejahtera."Kami tidak pernah berfikir ke sana, itu urusan beliau sebagai presiden," kata Muzani saat dihubungi, Senin (16/4).

Menurut dia, mengisi jabatan menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang tinggal dua tahun ke depan ini tidak masuk agenda Gerindra. "Kami belum membicarakan itu, artinya itu urusan presiden lah, kecuali 2014," ujarnya.

Meski demikian, Muzani mengungkapkan telah menggelar pertemuan internal guna menentukan sikap politik setelah pertemuan dengan Partai Demokrat dan SBY. "Kamis sore kami telah membicarakan hal itu," ucap dia.

Muzani memaparkan, saat ini partainya tengah mempersiapkan diri untuk memenangkan Pemilu 2014 mendatang. "Kami tidak terlalu fokus untuk masuk kabinet sekarang, kecuali 2014 mendatang," ungkapnya.

Bergabungnya Gerindra dengan Demokrat untuk mendukung kebijakan pemerintah, kata Muzani tidak diikat oleh komitmen secara tertulis. Artinya, kata dia, jika sewaktu-waktu kebijakan pemerintah tidak sejalan dengan aspirasi rakyat maka mereka bisa saja menarik dukungannya. Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement