Ahad 15 Apr 2012 15:40 WIB

65 Sekolah Terpaksa Bergabung Laksanakan UN

Rep: Yulianingsih/ Red: Dewi Mardiani
Ujian Nasional
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 65 sekolah di Provinsi DIY pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini terpaksa bergabung dengan sekolah lain dalam penyelenggaraannya. Hal ini lantaran jumlah siswa di sekolah tersebut tidak memenuhi syarat untuk penyelenggaraan UN.

Koordinator UN Provinsi DIY, Baskara Aji, mengatakan jumlah sekolah yang terpaksa bergabung dengan sekolah lain dalam penyelenggaraan UN tersebut terdiri atas 35 sekolah SMA/MA dan 30 sekolah SMK. "Mereka harus bergabung dengan sekolah lain terdekat yang menjadi penyelenggara UN," terangnya saat dihubungi, Ahad (15/4).

Berdasarkan data, kata dia, jumlah sekolah SMA/MA di DIY sebanyak 203 sekolah. Dari jumlah itu hanya 168 sekolah yang menjadi penyelenggara UN dan 35 sekolah terpaksa bergabung. Jumlah sekolah SMK sebanyak 202 sekolah, 172 sekolah diantaranya menjadi penyelenggara UN dan 30 sekolah bergabung.

Sementara itu menurut Bendahara UN DIY, Bekti Murhani mengatakan, ada beberapa siswa di DIY yang terpaksa harus mengerjakan soal UN di luar ruang kelas. "Mereka kebanyakan karena sakit sehingga butuh ruangan khusus," terangnya.

Pada pelaksanaan UN tahun ini, berdasarkan laporan pihak sekolah, ada tiga siswa yang terpaksa melaksanakan UN di ruang khusus karena sakit. "Ada yang terpaksa di ambulans lantaran sakit setelah mengelami tabrakan beberapa hari lalu," jelasnya. Pengawasan terhadap siswa di tempat khusus ini juga diawasi oleh dua orang guru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement