REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Sampah plastik menjadi salah satu penyebab bertambahnya titik banjir yang melanda jalan di Kota Bandung setiap kali hujan deras mengguyur.
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung Ahmad Rekotomo di Bandung, Jumat (13/4), mengatakan saat ini sampah plastik yang dihasilkan Kota Bandung mencapai lebih dari 150 ton per hari. "Sampah plastik menghambat saluran-saluran air, sampah plastik juga yang paling banyak ditemukan dari genangan banjir," ujarnya.
Meski bukan penghasil sampah plastik terbanyak di Indonesia, karena itu kata Rekotomo, Bandung menjadi pelopor untuk menggagas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pengurangan penggunaan sampah plastik tidak ramah lingkungan.
Raperda pengurangan penggunaan sampah plastik tidak ramah lingkungan saat ini masih dibahas oleh Pemerintah Kota Bandung dan masih menampung aspirasi dari berbagai pihak termasuk masyarakat.
Pada 10 April 2012 Pemerintah Kota Bandung telah melakukan sosialisasi raperda tersebut kepada para pengusaha ritel dan mendapat sambutan positif. "Karena mereka pun juga tahu bahaya dari sampah plastik yang sulit terurai ini," ujarnya.
Rekotomo mengatakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung pun menyambut positif sehingga mengagendakan pembahasan raperda tersebut pada Mei 2012 setelah sempat tertunda setahun.
Ia pun optimistis pembahasan raperda tersebut bisa berlangsung cepat dan bisa diberlakukan pada 2012. "Bukti dukungan dewan dengan mengagendakan pembahasan raperda ini mulai Mei 2012. Diharapkan bisa selesai pada Agustus 2012 sehingga tahun ini peraturan tersebut bisa mulai diberlakukan," ujar Rekotomo.