Jumat 13 Apr 2012 12:00 WIB

RI Perangi Malaria ke Tingkat Global

Nyamuk adalah salah satu penyebar penyakit malaria (ilustrasi).
Foto: AP
Nyamuk adalah salah satu penyebar penyakit malaria (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia telah memberikan komitmen untuk memerangi masalah penyakit malaria tidak hanya sebatas bilateral, tetapi juga hingga ke tingkat global, kata Menlu Marty Natalegawa usai bertemu Putri Astrid dari Belgia, Jumat (13/4).

"Dalam pertemuan tadi, kami telah memberikan komitmen bahwa Indonesia akan membawa masalah pemberantasan malaria, bukan saja di forum bilateral, tetapi juga di forum ASEAN dan melakukan upaya di tingkat global," kata Menlu Marty Natalegawa di Kantor Kementeian Luar Negeri, Jakarta.

Marty menambahkan upaya pemerintah dalam menanggulangi penyakit malaria akan lebih efektif dilaksanakan di forum negara-negara Asia Tenggara. "Penanggulangan ancaman malaria, yang sifatnya komprehensif, akan secara efektif diupayakan oleh Pemerintah Indonesia," lanjutnya. Pemerintah Indonesia selama ini telah menempatkan masalah kesehatan sebagai salah satu bagian dari pilar politik luar negeri, kata Marty.

Kunjungan Putri Astrid tersebut merupakan bentuk dukungan dari PBB dalam membantu Pemerintah Indonesia mengatasi ancaman penyakit malaria. Putri Astrid merupakan putri kedua dari Raja Belgia II dan Ratu Paola, yang menjadi utusan PBB untuk memerangi ancaman penyakit malaria di dunia.

Menjelang peringatan Hari Malaria Sedunia, pada 25 April, Putri Astrid akan pergi ke sejumlah daerah untuk melihat perkembangan Indonesia dalam masalah penyakit malaria. "Putri Astrid datang untuk melihat secara langsung upaya Indonesia dalam memberantas dan mengatasi ancaman penyakit malaria. Dia akan bertemu dengan Ibu Ani Yudhoyono dalam kunjungan kehormatannya dan pada Sabtu (14/4), dia akan pergi ke beberapa daerah untuk melakukan peninjauan," kata Menlu.

Menurut catatan dari Laporan Malaria di dunia pada 2011, separuh dari penduduk dunia berisiko terkena penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk itu. Untuk menanggulangi risiko tersebut, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, telah mencanangkan progam Gerakan Berantas Kembali Malaria (Gebrak Malaria), yang menargetkan sejumlah wilayah di Indonesia akan bebas dari penyakit malaria pada 2015 hingga 2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement