REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG---Gempa bumi tektonik masih terus berlangsung di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) hingga Jumat dini hari.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasion Geofisika di Kotabumi, Lampung, Jumat (13/4) menyebutkan, sejak dini hari telah terjadi beberapa kali gempa di sekitar wilayah Provinsi Aceh itu.
Kepala Stasiun Geofisika Kotabumi, Lampung, Chrismanto menyebutkan, kejadian gempa pada Jumat dini hari itu, antara lain pukul 04.42:23 WIB, berkekuatan 5,1 pada Skala Richter (SR), berlokasi di 376 km barat daya Kabupaten Simeulue, NAD.
Gempa itu berada pada koordinat 1,13 derajat Lintang Utara (LU) dan 93,05 derajat Bujur Timur (BT), dengan kedalaman pusat gempa (episentrum) mencapai 10 km.
Sebelumnya, menurut BMKG itu, telah terjadi pula gempa lebih kuat mencapai 5,5 SR pada pukul 03.21:45 WIB, di 415 km barat daya Kota Banda Aceh, dengan kedalaman 10 km.
Pada pukul 02.25:51 WIB, Jumat dini hari, juga terjadi gempa berkekuatan 5,0 SR, di 385 km batar daya Kabupaten Aceh Jaya, NAD, dengan kedalaman pusat gempa hanya 10 km.
Beberapa kali gempa yang terjadi sejak adanya gempa kuat di atas 8 pada Skala Richter di wilayah Provinsi NAD itu, menurut Chrismanto, merupakan fenomena gempa susulan yang mengikuti gempa sebelumnya.
Namun kekuatan gempa susulan itu, menurut BMKG memiliki magnitude yang berbeda-beda, biasanya cenderung menurun kekuatannya, ternyata sempat pula terjadi getaran gempa yang menaik magnitudenya.
BMKG juga mengabarkan bahwa pada Kamis (12/4), beberapa kali gempa masih mengguncang wilayah sekitar Provinsi Aceh.
Pada Kamis, berkali-kali gempa di sekitar wilayah Aceh itu, yaitu pada pukul 22.07:28 WIB terjadi gempa susulan dengan kekuatan 5,4 pada Skala Richter (SR), di 409 km barat daya Kabupaten Aceh Jaya.
Lokasi gempa 5,4 SR itu berada di koordinat 3,44 derajat Lintang Utara (LU) dan 92,25 derajat Bujur Timur (BT), dengan kedalaman pusat gempa (episentrum) mencapai 10 km.
Beberapa kali gempa di Aceh yang terpantau di Stasiun Geofisika Kotabumi hari Kamis itu, pada pagi, pukul 07.29:43 WIB terjadi getaran gempa berkekuatan 5,3 SR, di 442 km barat daya Kota Sabang, dengan kedalaman 124 km.
Setelah itu, pada pukul 09.42:32 WIB kembali terjadi gempa berkekuatan 5,1 SR, di 425 km barat daya Kabupaten Aceh Jaya, dengan kedalaman pusat gempa sejauh hanya 10 km.
Pada pukul 09.54:32 WIB, BMKG mencatat pula adanya getaran gempa berkekuatan 5,6 SR, di 623 km barat daya Kabupaten Simeulue, Aceh, dengan kedalaman episentrum mencapai 10 km.
Kamis siang, pukul 14.01.40 WIB, terjadi lagi getaran gempa berkekuatan 5,5 SR di 292 km barat daya Kabupaten Simeulue, dengan kedalaman 10 km.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Kotabumi Lampung, Chrismanto, gempa beberapa kali mengguncang wilayah Provinsi Aceh itu, merupakan getaran susulan dari gempa cukup kuat yang terjadi sehari sebelumnya, disusul gempa berkali-kali setelah itu dengan magnitude berbeda-beda.
Gempa bumi tektonik juga mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat, dan Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, Kamis.
Menurut BMKG melalui Stasiun Geofisika di Kotabumi, Lampung, Kamis (12/4) malam, pada pukul 22.01.19 WIB telah terjadi getaran gempa bumi berkekuatan 5,0 pada Skala Richter (SR), di 90 km barat daya Cianjur, Jawa Barat.
Lokasi gempa 5,0 SR di Cianjur itu berada pada wilayah koordinat 7,99 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107,06 derajat Bujur Timur (BT), dengan kedalaman pusat gempa (episentrum) hanya mencapai 10 km.
Sebelumnya, pada pukul 18.02:04 WIB, terjadi gempa bumi berkekuatan 5,2 SR, di 109 km barat daya Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.
Gempa 5,2 SR di Lampung Barat itu berada pada lokasi koordinat 5,89 derajat LS dan 103,56 derajat BT, di 109 km barat daya Lampung Barat, dengan kedalaman pusat gempanya mencapai 10 km.
Namun kali ini, BMKG tidak menyampaikan informasi adanya peringatan dini ancaman tsunami, akibat beberapa kali gempa susulan masih terjadi di sekitar Provinsi Aceh, Jabar, maupun Lampung itu.