REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian masyarakat Aceh masih mengungsi ke daerah-daerah yang lebih tinggi akibat dari adanya gempa berpotensi tsunami pada Rabu (11/4). Mereka masih khawatir akan terjadi gempa susulan.
Kementerian Sosial (Kemensos) telah menggelontorkan bantuan ke Aceh senilai Rp 1,043 miliar. "Total nilai barang yang dikirim ke Aceh sebesar Rp 1.043.360.800. Kalau belum mencukupi, akan dikirimkan lagi," kata Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri dalam jumpa pers di Kantor Kemensos RI, Jakarta, Kamis (12/4).
Salim menjelaskan, dampak gempa dirasakan di lima provinsi, selain Aceh yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung. Namun tidak ada jumlah kerusakan yang berarti akibat gempa tersebut. Dua dapur umum di Aceh Barat tetap dioperasikan.
Kemensos juga siaga dengan personil Tagana di lima provinsi yang terkena dampak gempa. Personel Aceh ada sebanyak 1.103 personel, Sumut ada sebanyak 800 personel, Sumbar ada sebanyak 1.200 personel, Bengkulu sebanyak 425 personel dan Lampung sebanyak 630 personel.
Sedangkan untuk penambahan bantuan darurat dari buffer stock atau persediaan cadangan yang ada di dinas sosial pemprov setempat senilai Rp 2,430 miliar. Penambahan bantuan darurat ini berupa tenda gulung, matras, makanan dan minuman serta pakaian.
Selain gempa, pada Rabu (11/4) juga terjadi banjir di Aceh Tamiang. Kemensos juga telah menyiapkan dua dapur umum di Aceh Tamiang. "Kemarin (11/4) itu malah juga terjadi banjir di Aceh Tamiang, sudah ada dua dapur umum di sana," tegasnya.