REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan bahwa Indonesia mampu memimpin dunia. Kalimat itu diucapkan PM Cameron hingga enam kali selama berpidato di Universitas Al-Azhar Jakarta, Kamis (12/4).
Tentu saja ucapan PM Cameron tersebut disambut oleh riuh rendah tepuk tangan para tamu undangan, termasuk diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier, dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault.
Kalimat tersebut dikatakan PM Cameron untuk menanggapi proses demokrasi di tanah air, yang menurut dia akan mencapai kesuksesannya jika Pemerintah Indonesia dapat mengatasi segala bentuk ancaman, seperti kekuasaan, korupsi, dan konflik antarsuku.
Indonesia ternyata menjadi rekan negara yang menarik bagi Inggris. Bukan hanya untuk berinvestasi di tanah air, tapi juga bahasa dan tradisi Indonesia memberikan kesan tersendiri bagi Kepala Pemerintahan Britania Raya itu. PM Cameron tahu di mana dia berada, sehingga dia berusaha menyesuaikan diri dengan tradisi dan Bahasa Indonesia.
PM David Cameron untuk pertama kalinya melakukan kunjungan kerja ke Indonesia, setelah terpilih menjadi Perdana Menteri pada 2006. Dalam kunjungannya selama dua hari tersebut, Rabu (11/4) dan Kamis, PM Cameron membahas masalah yang dapat memperkuat hubungan kerja sama kedua negara di bidang ekonomi maupun non-ekonomi.