REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI-Pembunuhan anak sama dengan pelanggaran hak asasi. Hal ini dikatakan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Aris Merdeka Sirait. "Pembunuhan siapaun, termasuk anak, adalah pelanggaran hak asasi. Para pembunuh harus terima konsekuensi hukum yang berlaku," ujarnya.
Hal ini dikatakannya menanggapi pembunuhan balita, Veri Arofi (2,5)yang dilakukan ayah kandungnya. Pembunuhan terjadi di kampung Cibitung, Mustika Jaya, Bekasi.
Alasan stres dan tekanan ekonomi, tidak bisa menjadi pembenar tindakan tersebut. "Orang tua harusnya melindungi. Tidak membunuh, apalagi berencana menguburkan. Orang tua harus bisa berfikir dewasa dan menggunakan rasio," kata Aris.
Kejadian ini menjadi refleksi bagi orang tua dan masyarakat umum. Pembunuhan apapun alasannya tidak bisa dibenarkan. Apalagi bagi anak, yang dunianya adalah bermain. Aris mengatakan, bagi anak yang penting adalah bermain. Anak tidak peduli bagaimana kondisi sekitarnya. Orang tua harus menerima konsekuensi itu.
Anak sering jadi korba kekerasan. "Hal ini memang fakta. Pelaku kekerasan terhadap anak, biasanya adalah orang terdekat," ujar Aris.