REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengabarkan, gempa bumi tektonik yang terjadi di sekitar perairan laut wilayah Provinsi Aceh masih terus berlangsung hingga Rabu (11/4) malam.
Kepala Stasiun Geofisika Kotabumi di Lampung, Chrismanto, membenarkan masih terjadi beberapa kali gempa susulan dengan kekuatan (magnitude) berbeda di seputaran wilayah perairan Aceh tersebut, menyusul gempa yang terjadi Rabu sore. Rabu malam, BMKG melaporkan adanya gempa berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR) pukul 21.48:58 WIB, berlokasi di 1,88 derajat Lintang Utara (LU) dan 93,87 derajat Bujur Timur (BT), 260 km barat daya Kabupaten Simeulue, Aceh dengan kedalaman pusat gempa (episentrum) sejauh 10 km.
Sebelumnya, pukul 19.22:13 WIB juga terjadi gempa susulan berkekuatan 5,2 SR di lokasi 3,58 derajat LU dan 93,91 derajat BT, 237 km barat daya Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, dengan kedalaman hanya 5 km. Beberapa kali pula sebelumnya BMKG mengabarkan adanya gempa susulan di sekitar wilayah Simeulue, NAD itu, dengan magnitude berbeda-beda, di antaranya pada kisaran 5-6 SR.
BMKG juga melaporkan adanya gempa berkekuatan besar di wilayah tersebut, yaitu 8,9 SR pada pukul 15.38:29 WIB, kemudian dimutakhirkan magnitudenya adalah 8,5 SR. Kekuatan gempa itu juga membuat BMKG menyampaikan peringatan dini potensi ancaman tsunami di sejumlah perairan Provinsi Bengkulu, Lampung, Aceh, Sumatera Barta, dan Sumatera Utara.
Pada pukul 17.43:06 WIB terjadi lagi gempa kuat 8,8 SR dengan kedalaman hanya 10 km, sehingga BMKG menyampaikan lagi peringatan dini ancaman tsunami. Data gempa ini, dimutakhirkan kembali kekuatannya 8,1 SR dengan kedalaman 24 km.
Rabu malam, BMKG juga masih menyampaikan informasi beberapa kali gempa berkekuatan tinggi maupun sedang dalam Skala Richter di sekitar wilayah Aceh tersebut. Sebelumnya, BMKG juga menyampaikan adanya gempa 5,3 SR di 143 km tenggara Kepulauan Mentawai, Sumbar pukul 02.24:17 WIB, dan gempa 5,3 SR di 193 km barat laut Maluku Tenggara Barat, pkl. 03.09:39 WIB.