Rabu 11 Apr 2012 22:01 WIB

BNPB kirim TRC ke lokasi Gempa

Rep: Umi Lailatul/ Red: Dewi Mardiani
Petugas BMKG berkoordinasi dan memantau gempa yang terjadi di Aceh melalui layar monitor lokasi pusat titik gempa di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).
Foto: M.Agung Rajasa/Antara
Petugas BMKG berkoordinasi dan memantau gempa yang terjadi di Aceh melalui layar monitor lokasi pusat titik gempa di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA-- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari ini pukul 18.30 WIB telah mengirim tim reaksi cepat (TRC) untuk menuju ke daerah yang terkena gempa. TRC BNPB dibagi menjadi tiga. Tim tersebut akan dikirim ke Simeuleu, Aceh, dan Bengkulu.

Tim ke Simeuleu, Aceh, diterjunkan sebanyak delapan orang dipimpin oleh kepala BNPB bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Badan SAR Nasional (Basarnas). Sedangkan tim ke Padang, Sumatera Barat, dikirim sebanyak delapan orang, dipimpin Deputi Penanganan Darurat BNPB. Tim Ke Bengkulu dikirim sebanyak delapan orang dipimpin Direktur Tanggap Darurat BNPB.

TRC tersebut dikirim dalam rangka melakukan damage assessment (kajian kerusakan) dan kebutuhan kebutuhan yang perlu didistribusikan ke lokasi. Sementara itu BNPB, BMKG dan Bakosurtanal terus melakukan pemantauan gempa dan potensi tsunami. Sedangkan Basarnas juga akan mengerahkan helikopter yang ada di Sibolga untuk melakukan pemantauan besok pagi.

 

Pemerintah Jepang juga menyatakan kesiapannya untuk memberi bantuan kepada Indonesia berupa tim assessment yang akan dikirim ke lapangan jika diperlukan.

Untuk sistem peringatan dini tsunami yang ada di Aceh dan sekitarnya telah berjalan dengan baik, Masyarakat secara langsung merespon gempa dengan berlari menuju ke tempat yang lebih tinggi. Masjid dan gereja menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada data kerusakan dan korban di wilayah Aceh dan sekitarnya. Hal ini karena aliran listrik di Aceh sendiri hingga saat ini masih padam sehingga BNPB masih kesulitan untuk melakukan pendataan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement