REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Gempa susulan setelah terjadi gempa berkekuatan 8,9 SR di Aceh masih bisa terjadi. Pakar Paleotsunami LIPI, Eko Yulianto mengatakan, gempa susulan pasti akan terus terjadi namun skalanya akan cenderung mengecil.
Ahli gempa dari pusat Geoteknologi LIPI ini mengatakan, gempa-gempa susulan pasca gempa yang sempat dinyatakan berpotensi tsunami tersebut, bisa saja terjadi hingga dua minggu ke depan. Namun Eko mengatakan, gempa-gempa susulan tersebut sudah tidak berpotensi memunculkan gelombang tsunami.
Apalagi, kata Eko, pergeseran yang terjadi pada gempa yang berpusat di Simeuleu, NAD itu, karakternya adalah pergeseran mendatar, bukan vertikal. ‘’Yang terjadi di Aceh tadi bukan pergeseran vertikal, jadi kemungkinan tsunaminya kecil,’’ ujar Eko, saat dihubungi, Rabu (11/4).
Menurutnya, syarat utama terjadinya gelombang tsunami pasca gempa ada dua. Pertama, geseran yang terjadi harus dominan vertikal dan terlihat dari kekuatannya.
Eko mengatakan, jika gempa berkekuatan dibawah 6 hingga 6,3 SR, kemungkinan kecil menimbulkan tsunami. Namun jika kekuatan gempa berada di atas angka tersebut, potensi tsunaminya memang besar.