Rabu 11 Apr 2012 12:35 WIB

Inilah Isi Bocoran Rekaman Pidato Curhat SBY Soal Koalisi

Rep: Esthi Maharani/ Red: Heri Ruslan
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Rumgapres
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Rekaman pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan kadernya bocor ke publik dan mulai ramai dibicarakan. Tak mengherankan, karena dalam pidato tersebut, SBY curhat tentang dinamika dan proses sebelum APBN-P disidangkan di DPR untuk menaikan harga BBM.

Dalam rekaman yang dimiliki Republika, Presiden SBY secara jelas menyebutkan ada lebih dari satu partai yang tidak sepaham dan membelot dari hasil pertemuan di Cikeas. “Saya makin tahu bahwa sebenarnya sebagian dari koalisi kita, bukan hanya satu partai, sebagian dari partai koalisi kita masih ada agenda-agenda tersembunyi. Ada agenda yang lain,” katanya.

Ia menyebutkan dalam pertemuan 2,5 jam di kediamannya, semua partai koalisi seolah-olah kompak, bersatu, dan sama posisi. Tetapi, dalam perkembangannya terjadi perubahan. Ia mengatakan lebih menghormati partai yang memiliki sikap tegas.

“Kalau mengatakan, kami belum cocok, belum setuju dengan platform kami, lebih baik dibilang. Dan itu terhormat bagi saya, daripada iya-iya terus sampai saatnya voting berubah total dari janji sebelumnya,” katanya.

Dalam pidato itu pula ia merasa terlalu cepat menyimpulkan bahwa koalisi kompak. Sampai proses berjalan lewat pertemuan, kontak, dan lobi yang seolah-olah rapat paripurna 30 Maret, koalisi akan kompak. Tetapi, hal tersebut tidak terwujud.

Bahkan, masih dari rekaman yang sama, disebutkan ada partai yang tidak masuk koalisi menyampaikan pesan kepada SBY. “Ada partai yang tidak masuk di koalisi kita, mengirim message: sampaikan ke Pak SBY memang partai kami harus begitu, karena ini politik. Tapi nanti akhirnya mendukung. Omong kosong. Tuhan mencatat, menipu. Partai-partai lain juga begitu,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement