Selasa 10 Apr 2012 15:18 WIB

TNI Bantah Ada Aksi Balas Dendam

Rep: Asep Wijaya/ Red: Dewi Mardiani
Mayat (ilustrasi)
Foto: www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama Untung Suropati, membantah keterlibatan TNI dalam aksi pengeroyokan yang terjadi di daerah Sunter (Jakarta Utara) dan Kemayoran (Jakarta Pusat) pada 7 April dan 8 April. Menurut dia, rekan-rekan Arifin dari kalangan TNI tidak melakukan aksi balas dendam atas kematian seorang staf Mako Armada RI Kawasan Barat (Armabar) itu.

Untung menolak bila dua peristiwa pengeroyokan itu merupakan aksi lanjutan atas tindakan yang sama yang menewaskan anggota TNI oleh sekelompok orang tak dikenal di daerah Pademangan, Jakarta Utara. Untung mengatakan, bila dikatakan aksi lanjutan, maka kejadian pengeroyokan itu dilakukan pada hari itu juga.

"Tetapi faktanya tidak demikian. Ada jeda waktu yang sangat lama antara pengeroyokan Arifin dan dua peristiwa itu. Mungkin lebih tepat berurutan," ujar Untung melalui sambungan telepon.

Terkait dugaan yang menyatakan pelaku pengeroyokan di dua tempat itu berambut cepak dan berbadan tegap, Untung mengatakan,  jangan selalu mengasosiasikan rambut cepak dan badan tegap adalah tentara. Pihaknya menegaskan, sampai saat ini, belum ada anggota TNI yang diperiksa polisi. Menurutnya, pembunuhan atas Arifin sudah masuk ranah pidana. "Jadi ini domain polisi dan biarkan mereka yang mereka yang mengusutnya," tutur Untung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement