REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa menilai pembicaraan soal ganti menteri saat ini merupakan hal yang tidak konstruktif. "Saya melihat kita kok terjebak dengan pembicaraan-pembicaraan yang tidak begitu konstruktif bicaranya menteri diganti sama situ, sama ini," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/4).
Ia mengatakan, fokus saat ini adalah menyukseskan pemerintahan ini dan terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Rakyat harus menjadi perhatian utama kita daripada sekadar kita cuma ganti ini, ganti si itu, tendang sana, tendang sini. Saya lebih mengutamakan pemerintahan ini stabil, kuat berjalan dengan baik" katanya,
Ia menambahkan, soal pergantian menteri (reshuffle) sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden.
Isu perombakan terhadap menteri yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera mengemuka seiring dengan posisi PKS yang bertentangan dengan pemerintah terkait dengan harga BBM bersubsidi.
PKS berbeda pandangan dengan partai-partai politik koalisi pendukung pemerintah dengan menolak kenaikan BBM bersubsidi dalam rapat paripurna DPR.
Isu itu pun semakin gencar seiring dengan rapat yang dilakukan sekretariat gabungan partai-partai koalisi yang tidak melibatkan PKS beberapa hari lalu.
Bahkan dalam rapat tersebut, PKS dinilai telah melanggar kesepakatan yang ditandatangani bersama partai-partai koalisi.