REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, Gunung Marapi kembali menyemburkan abu vulkanik, Sabtu (7/4) pagi. Semburan abu vulkanik gunung yang berada di antara Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam Sumatera Barat dilaporkan cukup kuat dan tebal.
Petugas PVMBG Bukittinggi Suparmo, mengatakan, abu vulkanik dari gunung berketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengarah ke utara dan berlangsung selama 10 menit.
"Abu vulkanik diperkirakan jatuh di sekitar lereng gunung. Semburan abu vulkanik sejak beberapa hari terakhir ini sudah mulai berkurang," kata dia.
Suparmo menjelaskan, PVMBG masih merekomendasikan gunung berstatus waspada level II dan melarang masyarakat untuk mendaki lebih dari tiga kilometer dari puncak.
"Warga yang tinggal di sekitar lereng gunung diharapkan untuk tetap waspada, karena gunung sewaktu-waktu dapat meletus dengan kekuatan lebih besar meski tanda-tanda seperti itu belum ada," ujar Suparmo memperingatkan.
Sejak peningkatan aktivitas pada 3 Agustus 2011, Suparmo menjelaskan, Gunung Marapi hampir setiap hari mengeluarkan asap hitam dan abu vulkanik.
Salah satu gunung aktif di Sumbar itu pada 3 Agustus 2011 sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai seribu meter dan menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman dan Padangpanjang.
Gunung Marapi terakhir kali meletus pada 2005 lalu. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat.
Setiap pergantian tahun baru, gunung selalu ramai para pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanahdatar.