REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam menyikapi keanggotaannya di Sekretariat Gabungan (Setgab) partai koalisi, suala PKS tidak bulat. Menurut pengamat, dalam tubuh partai tersebut, terdapat dua kubu yang berbeda pendapat.
Pengamat Politik UGM, Ari Dwipayana, menjelaskan, dua kubu dalam diri PKS yang memiliki pendapatnya masing-masing adalah kubu sejahtera dan keadilan. Menurut Ari, kubu sejahtera adalah mereka yang menginginkan PKS tetap berada dalam bingkai koalisi lantaran posisinya yang strategis di pemerintahan.
Posisi strategis, kata Arie, terutama penempatan kader PKS di tiga kementeriaan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Seperti telah diketahui, ungkap Ari, PKS menempatkan tiga kadernya di kementerian yang tergolong sangat vital, yakni Kementerian Pertanian, Sosial dan Komunikasi dan Informatika.
"Tiga kementerian itu sangat potensial untuk dijadikan penarik basis dukungan dari kalangan grass root. Oleh sebabnya, kubu sejahtera sangat sulit untuk meninggalkan pos strategis tersebut," ungkap dia dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat.
Sementara itu, Ari mengatakan, kubu keadilan memiliki persepsi berbeda dengan kubu sejahtera. Dalam pandangan kubu keadilan, ujar Ari, PKS harus keluar dari Setgab partai koalisi guna menarik kembali suara dukungan yang hilang dari kalangan tradisional.