REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO - Tinggi air Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, berangsur-angsur surut hingga mencapai 13,21 meter atau siaga I pada Jumat (7/4) pukul 21.00 WIB. Sebelumnya ketinggian air sempat mencapai titik tertinggi 13,33 meter pada pukul 18.00 WIB.
"Posisi ketinggian air tertinggi 13,33 meter di Bojonegoro, berlangsung selama lima jam, sebelum akhirnya surut, karena banjir Bengawan Solo di Ngawi, juga surut," kata Kasi Operasi Unit Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Jumat.
Ia menjelaskan, dengan mulai surutnya air di Bojonegoro, permukaan air di daerah hilir Tuban dan Lamongan juga akan ikut surut. Perhitungannya, air Bengawan Solo di daerah Ndungus, Ngawi, sudah di bawah siaga banjir dengan ketinggian air 4,81 meter pada pukul 21.00 WIB.
Begitu pula, lanjutnya, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, yang berada di bawah Ndungus, yang jaraknya sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, juga di bawah siaga banjir dengan ketinggian air 25,30 pada pukul 21.00 WIB.
"Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jateng, tidak menimbulkan banjir, sehingga tidak ada tambahan debit air yang besar dari daerah hulu," katanya.
Sementara itu, jelasnya, ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Lamongan, dan Laren, Karanggeneng, Lamongan, masuk siaga I, masing masing dengan ketinggian 6,98 meter dan 4,81 meter pada pukul 21.00 WIB. "Permukaan Bengawan Solo di Lamongan tersebut masih cenderung naik, tapi dalam waktu dekat akan berangsur-angsur surut," paparnya.