Jumat 06 Apr 2012 19:37 WIB

Atasi Bentrok Warga, Kapolres Palu Perintahkan Tembak di Tempat

Personel TNI AD dari Batalyon 711 Raksatama bantu Polri atasi bentrokan warga di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (4/4).. (Foto : Zainuddin MN/ANTARA)
Personel TNI AD dari Batalyon 711 Raksatama bantu Polri atasi bentrokan warga di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (4/4).. (Foto : Zainuddin MN/ANTARA)

REPUBLIKA.CO.ID,  PALU --  Kapolres Palu AKBP Ahmad Ramadhan menyatakan telah memerintahkan aparatnya untuk menempuh upaya tembak di tempat dalam penanganan bentrok antarwarga di dua kelurahan bertetangga di Palu, Sulawesi Tengah. Perintah menembak di tempat itu diberlakukan kepada siapa saja yang membahayakan jiwa orang lain.

"Benar, saya sudah koordinasi dengan Pak Wali Kota untuk bertindak tegas. Saya perintahkan petugas tidak segan-segan tembak di tempat bagi pelaku yang nyata-nyata sudah membahayakan jiwa manusia. Tindakan tegas harus terukur," kata Ahmad Ramadhan di lokasi posko pengamanan bentrok di Palu, Jumat petang.

Ahmad Ramadhan mengatakan tindakan tegas tersebut akan dilakukan tanpa memandang bulu atau kelompok manapun sepanjang tindakan yang bersangkutan sudah mengancam keselamatan jiwa orang lain.

Ramadhan mengatakan, pemerintah Kota Palu telah melakukan berbagai upaya perdamaian namun hingga kini bentrok tetap saja terjadi.

Melihat kondisi tersebut, Ahmad Ramadhan mengatakan pentignya penegakan hukum dalam menyelesaikan konflik antarwarga Kelurahan Nunu dan Tavanjuka yang sudah berlangsung lama.

Kurun tahun 2012 bentrok antarwarga Kelurahan Nunu Kecamatan Palu Barat dan Kelurahan Tavanjuka telah menewaskan dua warga, belasan rumah dibakar dan beberapa sepeda motor juga dibakar massa.

Selain itu kedua belah pihak juga mengalami luka serius dan luka ringan. Dalam aksi bentrok tersebut kedua pihak menggunakan busur, senapan angin, batu dan senjata rakitan lainnya.

Kapolres Ahmad Ramadhan mengatakan masyarakat harus berpikir jernih agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban meninggal maupun luka-luka dalam bentrokan tersebut.

"Untuk itu m

asyarakat harus berpikir jernih jangan sampai masyarakat dimanfaatkan untuk kepentingan orang lain. Masyarakat, kami harapkan menjaga perasaan, tidak gampang terpancing dan jangan saling menyerang. Kalau kita semua berpikir jernih, pasti aman," kata Ramadhan.

Saat ini kepolisian telah mengamankan dua tersangka pelaku pembakaran rumah pada Rabu (4/4). Polisi juga sudah mengantongi enam nama lain yang kini sedang dalam pencarian.

Sementara terkait dengan pembakaran pada Kamis (5/4) sore, polisi masih mendalami pelaku yang diduga terlibat. Polisi telah memintai keterangan warga yang menjadi korban pembakaran.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement