REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Angka kunjungan wisatawan Jepang ke Bali selama empat tahun terakhir mengalami penurunan drastis, alias terjun bebas. Pada 2008 misalnya, wisatawan Jepang ke Bali mencapai 354.817 orang, namun pada 2011 tinggal 183.284 orang.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Drs Ida Bagus Subhiksu, membenarkan hal itu. Menurut dia, penurunan jumlah kunjungan wisatawan Jepang itu antara lain disebabkan karena dampak krisis global, juga karena bencana tsunami yang terjadi di Jepang.
"Tapi nanti kita akan melakukan promosi ke Osaka, untuk memperbaiki imaje dan meyakinkan warga Jepang bahwa Bali masih sangat layak untuk mereka kunungi," kata Subhiksu, di Denpasar, Sabtu (6/4).
Sebelumnya, wisatawan Jepang selalu menduduki urutan pertama dalam jumlah kunjungannya ke Bali, namun kini menduduki urutan ketiga. Sedangkan wisatawan Australia menjadi wisatawan yang jumlah kunjungan wisatawannya mengalami peningkatan paling stabil. Berdasarkan data, pada 2008 jumlah wisatawan Australia ke Bali hanya 308.000 orang, menjadi 446.042 pada 2009, 647.872 pada 2010 dan 790.965 orang pada 2011.
Sedangkan di peringkat kedua jumlah kunjungan wisatawan asing ke Bali diduduki wisatawan Cina, pada 2011 mencapai 236.868 orang, melewati jumlah wisatawan Jepang yang "terjun bebas" yang pada 2011 tingga 183.284 orang. "Tapi kami melihat bahwa potensi Jepang masih bagus, makanya kami akan menggalakkan promosi kesana," kata Subhiksu.