Jumat 06 Apr 2012 16:18 WIB

Gelombang Tinggi, Nelayan Krui Takut Melaut

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dewi Mardiani
Nelayan mengangkat keranjang berisi ikan hasil tangkapan mereka. (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Nelayan mengangkat keranjang berisi ikan hasil tangkapan mereka. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Cuaca ekstrem beberapa hari terakhir, membuat nelayan pesisir barat Kecamatan Krui, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, takut melaut mencari ikan di perairan Samudera Indonesia. Akibatnya, harga ikan di kabupaten tersebut melambung.

Keterangan yang diperoleh, Jumat (6/4), sudah tiga hari nelayan tidak melaut ke tengah perairan Samudera Indonesia mencari ikan, lantaran cuaca tidak menentu dan gelombang masih tinggi. Meski masih ada yang nekad melaut, itupun hanya di bagian pinggir laut, sehingga hasil tangkapan ikan tidak maksimal.

Solihin, nelayan pesisir barat Krui, menuturkan dirinya tidak lagi melaut sepekan terakhir, karena angin kencang dan gelombang laut tinggi. Ia khawatir keselamatan dirinya saat berada di tengah laut, saat menangkap ikan. “Sekarang cuaca tidak menentu, sudah banyak kapal nelayan yang terhempas gelombang,” kata Solihin.

Sementara itu, dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tinggi gelombang laut di perairan Selat Sunda, Merak-Bakauheni diprediksi antara 0,8-1,0 meter, Kamis (5/4). Meski demikian, pihaknya menyatakan perairan di Selat Sunda bagian selatan masih cukup aman. Arah angin di Selat Sunda dari arah barat daya dengan kecepatan 5-10 knot

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement