Kamis 05 Apr 2012 22:55 WIB

Bandara Internasional Rawan Penyelundupan Sabu Malaysia

Narkoba (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Narkoba (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM --  Direktur Penindakan dan Pengejaran Badan Narkotika Nasional Brigjen Pol Benny Mamoto mengatakan bandara yang melayani penerbangan langsung ke dan dari Malaysia rawan dimanfaatkan jaringan narkoba internasional memasukkan sabu-sabu ke Indonesia.

"Pada pesawat yang terbang langsung dari Malaysia dan mendarat di beberapa bandara dalam negeri sudah sering ditemukan penumpang yang membawa sabu-sabu," kata dia di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.

Bandara di Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Solo merupakan beberapa contoh bandara yang dimanfaatkan jaringan narkoba internasional. "Biasanya mereka memanfaatkan penerbangan pertama dan terakhir yang dianggap pengamanannya belum begitu siap," kata dia.

Ia berharap, seluruh pihak waspada agar bandara-bandara tidak lagi dijadikan celah untuk memasukan sabu-sabu dari Malaysia dan negara lain. "Kami berharap seluruh petugas keamanan di bandara dan pintu masuk lain seperti pelabuhan terutama pada perbatasan agar meningkatkan pengamanan," kata Benny.

Di Batam, selama 2012 sudah beberapa kali upaya penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu melalui Pelabuhan Feri Internasional Batam Centre digagalkan. Kapolda Kepri Brigjen POl Yotje Mende mengatakan akan serius menangani peredaran narkoba di wilayah Kepulauan Riau.

"Kami telah intruksikan pada seluruh Polres agar melakukan penyisiran terhadap peredaran narkoba di wilayah masing-masing," kata dia.

Kepri, kata dia, merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, jadi sangat rentan terhadap penyelundupan narkoba dan jalur kejahatan lain. "Kepri merupakan daerah yang rentan. Bila berhasil diamankan di Kepri maka akan berdampak pula pada peredaran nasional," kata Yotje.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement