REPUBLIKA.CO.ID,PALU -- Kantor Sekretariat Partai Politik (Parpol) Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, dirusak massa. Pengrusakan ini buntut dari pertikaian antarwarga dari dua kelurahan pada Kamis sore (5/4).
Kaca-kaca jendela Sekretariat Gerindra yang terletak di Jalan Agatis, Kelurahan Nunu tersebut pecah berantakan. Sebagian kosen jendela dan atap seng sudah terbakar. Api dari rumah tetangga yang dibakar massa sudah merembes sampai ke sekretariat namun untungnya tidak sampai menjalar ke badan rumah karena segera dipadamkan warga.
Saat kejadian, Ketua Pimpinan Anak Cabang Partai Gerindra yang juga pemilik rumah tersebut sedang tidak berada di tempat. "Waktu kejadian saya di rumah sakit melihat korban luka yang dirawat waktu bentrok Rabu kemarin," kata Abdul Gafar Wasalam, Ketua DPAC Gerindra Palu Barat.
Akibat peristiwa tersebut Gafar yang juga salah seorang deklarator perdamaian konflik antarwarga dari Kelurahan Nunu dan Kelurahan Tavanjuka itu kini mengungsi di rumah orang tuanya. "Nanti saya dapat kabar setelah ditelepon teman bahwa rumah saya sudah dibakar orang," katanya.
Sementara itu rumah di samping sekretariat tersebut ludes terbakar. "Tidak ada lagi barang-barang dan pakaian yang sempat diselamatkan," kata pemilik rumah Edi Setiyono.
Penyerangan yang dilakukan warga dari salah satu kelurahan bertetangga tersebut diduga dilakukan karena salah seorang warga di kelurahan tersebut tewas dalam aksi bentrok antarwarga di perbatasan kelurahan pada Rabu (4/3). Penyerangan tersebut dilakukan dengan membabibuta sehingga rumah warga di kelurahan tetangga yang tidak ada hubungannya dengan konflik ikut menjadi korban.
Sebanyak tiga rumah di Kelurahan Boyaoge dibakar massa dan beberapa rumah lainnya ikut rusak karena dilempar massa. "Kaca jendela rumah saya pecah karena pintu rumah saya ditendang. Karena bergetar akhirnya kaca jendela pecah," kata seorang warga.
Selain di Kelurahan Boyaoge, tiga rumah di Kelurahan Nunu juga dibakar dan tiga unit rumah lainnya mengalami kerusakan pada kaca jendela karena dilempar.
Sampai Kamis malam (5/4), situasi di perbatasan kelurahan bertikai tersebut masih dijaga aparat kepolisian dan TNI.