Rabu 04 Apr 2012 16:10 WIB

Bus Transjakarta Keluarkan Asap, Puluhan Penumpang Berhamburan

Rep: Gita Amanda/ Red: Heri Ruslan
Bus Transjakarta ketika berhenti di salah satu halte.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Bus Transjakarta ketika berhenti di salah satu halte.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Puluhan penumpang bus Transjakarta panik dan bergegas turun dari bus, setelah bagian belakang bus yang mereka tumpangi mengeluarkan asap putih tebal, pada Rabu (4/4) sekitar pukul 15.10. Kontan perjalanan mereka harus terhenti sebelum sampai tujuan akhir.

Bus bernomor polisi B 7431 IX tersebut tiba-tiba berhenti tepat setelah lampu merah Kuningan atau kurang lebih satu meter sebelum halte Busway Kuning Timur. Hal ini membuat puluhan penumpang terpaksa turun di tengah jalan melalui pintu darurat yang berada di bagian depan bus.

Dures (55 tahun) salah satu penumpang menuturkan tepat setelah perempatan lampi merah Kuningan tiba-tiba bus mengeluarkan asap tebal dari bagian belakang. Tak hanya asap, yang tiba-tiba membumbung bau gas pu menyeruak hingga bagian dalam bus. Kontan hal tersebut membuat sebagian besar penumpang panik dan meminta supir bus menghentikan kendaraan dan membuka pintu darurat.

"Tiba-tiba ada asap keluar dari belakang bus, kami sempat kesal pada supir karena tak segera membuka pintu darurat," ujar Dures pada Republika, Rabu (4/4).

Sesaat setelah kejadian bus langsung dihentikan. Beberapa petugas terlihat segeram memeriksa bagian belakang bus. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun mogoknya bus di jalur busway membuat perjalanan bus Transjakarta lain yang ingin melalui jalur tersebut terhambat.

Petugas mengarahkan penumpang di halte Kuningan Timur yang akan menuju arah Dukuh Atas, untuk naik bus dahulu ke  halte Mampang baru melanjutkan perjalanan ke arah Dukuh Atas. Eko Rudi salah seorang petugas bus Transjakarta tak bersedia memberi keterangan mengenai penyebab keluarnya asap tebal dari bagian belakang bus. " Kami belum tahu kenapa, penumpang yang mau ke Dukuh Atas bisa ke halte Mampang dulu," kata Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement