REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak menggubris gunjingan yang terus dialamatkan kepada mereka. Sebab, PKS memiliki patron sendiri, yakni hanya mendengarkan Presiden SBY dan Majelis Syuro PKS. Artinya, PKS tidak perlu menanggapi pihak yang berkoar-koar masalah posisi PKS di koalisi.
Juru Bicara PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, partainya tidak akan merespons lebih jauh hasil rapat setgab tadi malam. "Kami selalu berpegang pada kontrak kesepakatan, yakni antara ketua Majelis Syuro dengan SBY," ujar dia di Jakarta, Rabu (4/4).
Mardani menegaskan, sebelum ada penjelasan resmi dari keduanya, maka PKS dalam posisi tidak menanggapi apapun. Hingga kini belum ada penjelasan resmi dari Hilmi Aminuddin selaku Ketua Majelis Syuro PKS terkait hasil pertemuan setgab. Kendati demikian, Mardani menyatakan PKS siap menerima apa pun keputusan SBY sebagai ketua Setgab Koalisi.
Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq, mengakui partainya tak diundang Presiden SBY dalam pertemuan pimpinan parpol koalisi di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat, pada Selasa (3/4) malam.
Pada rapat tersebut, PKS sempat menjadi buah bibir. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, menyatakan, parpol koalisi tidak bisa dipungkiri selalu membicarakan sikap PKS yang kerap berbeda. Padahal posisinya sebagai partai koalisi. Pihaknya menuturkan, seharusnya PKS menentukan sikapnya apakah di koalisi atau tidak. Jangan sampai bermain di dua kaki.