REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyindir para pengguna kendaraan mewah yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang disubsidi pemerintah. Untuk itu, Jero pun mengaku sedang memikirkan cara ‘mempermalukan’ mereka lewat iklan billboard.
“Naik mobil mewah terus mampir ke pom bensin yang premium itu, kan ya mestinya malu,” ucap Jero di kantor presiden, Selasa (3/4).
Menteri 62 tahun itu menyebut, premium yang disubsidi pemerintah seharusnya dinikmati golongan tidak mampu, bukan kalangan menegah ke atas yang seharusnya menikmati. Jero menyebut, persentasenya sampai 70 persen. Artinya, ratusan triliun subsidi pemerintah jatuh ke tangan golongan yang mampu.
Tapi Jero mengaku, pemerintah belum bisa berbuat banyak mengatasi hal tersebut. “Ya memang aturannya belum dibuat, sedang disiapkan. Tapi imbauan dululah, sementara itu,” tukas dia.
Tetapi, ia berjanji akan ada peraturan yang mengunci para pengguna mobil mewah tidak memakai premium. Menurutnya, kalau penghematan, inpresnya sudah ada, tinggal pemerintah menindaklanjuti lebih keras.
”Segera. Pak presiden akan pidato kepada rakyat kita tunggu saja. kemudian saya akan bikin peraturan kemudian saya akan buat peraturan. Ada SK-nya,” tuntas menteri asal Bali itu.
Politisi asal Partai Demokrat itu pun menghimbau agar pengguna mobil mewah tetap membeli BBM jenis pertamax dan tidak bermigrasi ke premium. Diingatkannya, batas penggunaan bbm bersubsidi hanya 40 juta kilo liter. Dikhawatirkan, jatah tersebut habis sebelum waktunya.