REPUBLIKA.CO.ID, CAWANG -- Badan Narkotika Nasional (BNN) beserta Wamenkumham berhasil menangkap anggota sindikat peredaran narkoba di lapas Riau pada Senin dini hari (2/3). Tidak ada insiden dalam proses penangkapan tersebut.
Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Brigjen Pol Benny Mamoto, membantah adanya insiden pemukulan yang dilakukan oleh Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Denny Indrayana, terhadap petugas Lapas Kelas 2 Riau.
"Proses penangkapan berlangsung normal, tidak ada insiden apapun," ujar Benny dalam konfrensi pers di kantor BNN, Jakarta Timur, Selasa (3/4).
Benny menambahkan Wamenkumham hanya sedikit kesal karena tidak ada petugas yang membukakan pintu. "Beliau hanya sekedar teriak untuk minta dibukakan pintu. Selebihnya, proses penyidikan berjalan normal sesuai dengan prosedur," ujar Benny.
Sementara, anggota sindikat narkoba yang tertangkap itu masing-masing berinisial JT, H, dan R. Sedangkan, satu orang sipir berinisial K. "Semua tersangka saat ini sedang salam proses penyidikan lebih lanjut," ujar Benny.
Dari hasil penangkapan, BNN berhasil mengumpulkan barang bukti yaitu sabu-sabu dengan berat 881,4 gram, 42 telepon seluler, 1 buah ipad, kunci mobil, 1 buah bong, sebuah jam tangan, tiga buah dompet hitam, dan tiga buah korek.
Selain itu, Benny menambahkan ada tiga orang tersangka baru yang masih terkait dengan sindikat tersebut. Ketiga orang itu adalah warga sipil yang identitasnya masih dirahasiakan. "Tersangka yang lain masih dalam proses perjalanan menuju Jakarta," ujar Benny.