REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pengelolaan sampah yang belum optimal menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan kota Palangka Raya meraih penghargaan Adipura, kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Nuh Gufran Ahmad.
"Ini yang menjadi perhatian kita di masa mendatang. Semestinya dengan jumlah penduduk lebih dari 200 jiwa, jumlah angkutan sampah, petugas maupun anggaran harus seimbang," katanya di Palangka Raya, Minggu.
Menurut dia, masalah sampah yang sesungguhnya mendapat perhatian dari warga kota, namun begitu memprihatinkan. Tidak bisa dipungkiri, sampah menjadi salah satu penyebab kegagalan meraih Adipura.
Begitupun, usaha keras Pemerintah Kota untuk mengatasi persoalan sampah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan masyarakat. Paling tidak menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal dan membuang sampah pada tempatnya.
Dia mengharapkan peran masyarakat lebih ditingkatkan melalui berbagai kegiatan, termasuk mengadakan gotong royong secara rutin tanpa harus menunggu Pemkot menggerakkan.
Menurut dia, Pemkot tidak henti-hentinya mengajak semua komponen masyarakat menjaga dan melestarikan kebersihan lingkungan dengan mengelola sampah secara baik.
Pengelolaan sampah merupakan faktor penentu dalam penilaian program Adipura, di samping soal lainnya yang ikuti menjadi bagian dari penilaian lainnya.
Nuh mengatakan, hasil yang diperoleh dari bidang kebersihan soal sampah belum memuaskan sehingga penghargaaan Adipura yang diharapkan belum bisa diraih tahun 2012.
Akan tetapi, ia percaya dengan dukungan dan kerja sama semua komponen masyarakat, piala Adipura akan dapat diraih meskipun untuk memperolehnya harus berupaya sekuat tenaga.
Di sinilah peran lurah, RT dan RW dalam mengajak dan memberi teladan kepada warganya, terutama dalam menjaga dan melestarikan kebersihan di "Kota Cantik" ini.
Peran Luran bersama perangkatnya menjadi penggerak bagi warga di lingkunganya, sehingga jangan hanya menunggu Pemerintah Kota yang mengajak melakukan kegiatan kebersihan.