REPUBLIKA.CO.ID, KAMPUNG MELAYU -- Supir angkutan umum di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur belum memiliki rencana khusus terkait penundaan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sejauh ini sejumlah supir angkot masih beroperasi seperti biasa.
Aksi mogok masal yang semula telah direncanakan, akan tetap dilaksanakan apabila pemerintah tetap menaikan harga BBM enam bulan mendatang. "Kalau BBM tetep naik kita bakal mogok, " ujar Suyitno, salah satu supir angkot, Ahad (1/4). Sementara itu, supir angkot lainnya, Dumoli mengatakan, belum ada antisipasi apapun terkait dengan penundaan kenaikan harga BBM. "Sekarang ini masih biasa aja, masih normal aja," ujarnya.
Sampai saat ini tarif angkutan umum belum mengalami kenaikan. " Sekarang ongkos masih normal tapi nanti kalau BBM naik, ongkos udah pasti naik," ujar Dumoli. Supir angkot tidak memiliki kewenangan untuk menaikkan tarif angkutan umum. Pengaturan tarif angkutan umum akan dirumuskan oleh organda.
Meskipun kenaikan BBM mengalami penundaan, beberapa supir angkot berharap pemerintah tidak menaikkan harga BBM. "Kalau sampai naik setorannya susah, sekarang nyari penumpang ga gampang," ujar Suyitno