Ahad 01 Apr 2012 12:12 WIB

BBM Batal Naik, Sembako Terlanjur Melambung tak Turun

Rep: Ira Sasmita/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sembako di pasar tradisional (Ilustrasi)
Foto: infogress.com
Sembako di pasar tradisional (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLIPI – Rencana  kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April dibatalkan pemerintah. Namun harga kebutuhan pokok tetap mengalami kenaikan.

Bahkan di Pasar Slipi, kenaikan harga sudah terjadi seminggu sebelumnya. Isu kenaikan BBM membuat harga sejumlah kebutuhan pokok merangkak naik. Namun setelah pemerintah mengumumkan pembatalan kenaikan BBM harga sembako tak lantas turun.

Pantauan Republika, Ahad (1/4), harga sejumlah kebutuhan pokok tetap tinggi. Harga cabai merah mencapai Rp 22 ribu per kilogram. Beberapa hari sebelumnya harga per kilo masih berkisar antara Rp 16 ribu hingga Rp 18 ribu.

Bawang merah yang sebelumnya dijual Rp 12 ribu per kilogram naik menjadi Rp 14 ribu.“Harga BBM batal naik tidak ada pengaruh. Harga sembako sudah naik seminggu sebelumnya. Petani dan penjual di pasar induk menjual dengan harga tinggi” ujar Ade (24 tahun), seorang pedagang sembako di pasar Slipi.

Selain harga cabai dan bawang, harga minyak goreng, dan gula  juga mengalami kenaikan. Harga minyak goreng curah  naik dari Rp 11 ribu per kilogram menjadi Rp 12 ribu.  Gula pasir yang semulanya Rp 11.500 menjadi Rp 12 ribu per kilogram.

Dewi (28), seorang pembeli mengaku sangat dirugikan karena kenaikan sejumlah harga sembako. Ibu rumah tangga berharap pembatalan kenaikan harga BBM juga diikuti penurunan harga sembako yang telah naik 30 persen. “Harga BBM sudah diumumkan dibatalkan naik. Harga sembako yang sudah dinaikkan harusnya ikut turun” ujar Dewi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement