Sabtu 31 Mar 2012 22:58 WIB

Sujiwo Tejo: Saya jadi Simpati dengan Demokrat

Sujiwo Tedjo
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Sujiwo Tedjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang paripurna memutuskan terpilihnya opsi penambahan Pasal 7 ayat (6) A dalam APBN-P 2012. Terpilihnya opsi tersebut dinilai budayawan Sujiwo Tejo buah dari ketidaktegasan sejumlah partai koalisi.

"Tidak berani tegas dan itu contoh buruk bagi masyarakat, tidak ada contoh ketegasan. Saya lebih suka orang nggak memihak rakyat tapi tegas daripada memihak rakyat tapi nggak tegas," kata Sudjiwo Tejo saat ditemui di Pergelaran Wayang Kulit dalam rangka Dies Natalis ke-51 dan Wisuda Sarjana Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) 2012, Sabtu (31/3) malam.

Ia menilai, partai koalisi tidak tegas dan lebih menunjukkan sikap bermuka dua.

"Tadi malam kita disajikan tontonan yang tidak patut kita jadikan contoh, tidak ada ketegasan. Malah aku jadi simpati pada Demokrat karena jelas opsinya naik, nggak mendua misalnya seperti Golkar. PDI Perjuangan walkout pun juga nggak terlalu manis, karena walkoutnya setelah voting. Artinya jangan setelah kalah baru walkout," terangnya.

Budayawan yang juga seorang dalang ini pun menilai kenaikan BBM pasti terjadi.

"Buat aku ini kayak lagu Krisdayanti Menghitung Hari, karena hanya penundaan saja, habis lebaran kita siap-siap aja," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement