REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengatakan, partainya membuktikan tetap mendengarkan suara rakyat dan memberikan jalan keluar terkait dengan soal rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Partai Golkar membuktikan bahwa kita tidak hanya mendengarkan suara rakyat untuk tidak menaikkan harga BBM pada 1 April tetapi juga memberikan jalan keluar serta berdiri sebagai pimpinan yang memberi arah dalam penyelesaian masalah-masalah besar yang kita hadapi," katanya pada pelepasan kader fungsionaris Partai Golkar di Jakarta, Sabtu malam.
Partai Golkar mengakui dengan jujur dan menyadari persoalan subsidi BBM merupakan masalah pelik yang terus-menerus menghantui perekonomian Indonesia, kata Aburizal.
Karena itu, dilema politik terkait subsidi BBM tersebut harus segera diselesaikan, katanya.
"Partai Golkar akan terus menjadi pelopor bagi upaya penyelesaian persoalan ini," katanya.
Dalam hal ini, partainya tidak mengobral janji namun memberi bukti dengan mengedepankan kerja, usaha serta kiat yang akan mengangkat kesejahteraan rakyat, kata Aburizal.
Terkait dengan sikap resmi parlemen terhadap rencana pemerintah itu, rapat paripurna DPR-RI pada Sabtu dini hari memutuskan untuk menunda kenaikan harga BBM bersubsidi pada 1 April 2012.
Keputusan itu diambil lewat pemungutan suara para anggota peserta Rapat Paripurna DPR RI tentang RUU APBN Perubahan 2012 untuk menentukan pilihan di antara dua opsi.
Pilihan pertama adalah tetap pada substansi Pasal 7 ayat 6 RUU APBN Perubahan 2012 yang tidak memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
Pilihan kedua adalah menambahkan Pasal 6 a yang menyatakan bahwa pemerintah bisa menyesuaikan harga BBM jika harga rata-rata minyak mentah di Indonesia (ICP) naik atau turun hingga lebih dari 15 persen dalam waktu enam bulan.
Mayoritas anggota DPR, yaitu 356 orang, memilih opsi kedua sedangkan 82 orang lainnya memilih opsi pertama. Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Hanura memutuskan untuk meninggalkan rapat (walk out) ketika hendak dilakukan pemungutan suara.
Orientasi fungsionaris Partai Golkar yang diikuti 2.500 orang dalam delapan angkatan ini berlangsung sejak 11 Februari 2014. Pada acara yang berlangsung di kantor DPP Partai Golkar Slipi, Jakarta, tersebut, hadir antara lain Akbar Tandjung, Theo Sambuaga, Mahyudin, Airlangga Hartarto, Rusli Zaenal dan ribuan kader lainnya.