REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKS Aboebakar Alhabsyi menilai dua opsi yang disampaikan dan diputuskan oleh rapat paripurna DPR terkait harga BBM pada dasarnya hanya untuk mengaburkan substansi dan mengelabui rakyat.
"Substansi rapat paripurna kemarin itu adalah memutuskan BBM naik atau tidak. Ini adalah isu yang sensitif karena bakal kelihatan partai mana yang pro-rakyat dan mana yang sekedar 'lips service' saja," ujarnya di Jakarta, Sabtu.
Namun dalam perkembangan selanjutnya, kata Aboebakar, dua opsi yang disampaikan ternyata hanya untuk mengaburkan subtansi sehingga hanya terlihat yang diperdebatkan sekadar pasal-pasal saja.
Padahal sebenarnya opsi yang seharusnya dipilih paripurna itu adalah menaikkan harga BBM atau tidak. "Oleh karenanya kemarin berulang kali kami meminta agar opsi yang ditampilkan disederhanakan sehingga rakyat dengan gamblang bisa melihat siapa saja wakil rakyat yang pro dengan rakyat dan siapa mengkhianati," ujar Aboebakar yang juga anggota Komisi III DPR RI itu.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa penyodoran dua opsi dengan bahasa yang intelek tersebut memang sarat dengan kepentingan politik, paling tidak untuk mempertahankan citra dan tetap mendapat keuntungan politik.
Sebagai partai menengah, kata dia, memang tidak banyak pilihan yang dapat diambil oleh PKS. "Jadi apa yang telah kami lakukan semalam adalah hal terbaik yang bisa kami lakukan untuk kepentingan rakyat," ujarnya.
Dia berharap publik bisa "clear" melihat komposisi di DPR dan bukan hanya partai seperti PKS yang akan diapresiasi rakyat, tapi apa yang dilakukan oleh dua anggota Fraksi PKB Efendi Choirie dan Lily Wahid adalah bentuk pembelaan kepada rakyat.
"Mereka bersama kami dalam barisan rakyat," ujarnya.