REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Gabungan mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Rakyat Jawa (Raja) Menggugat mengancam akan melakukan aksi mogok massal jika harga BBM benar-benar dinaikkan.
Tak hanya itu, mereka juga mengancam akan menduduki kantor Gubernur Jawa Tengah. Koordinator aksi, Jhon Ari Nugroho, mengatakan ratusan orang sukarelawan akan melakukan aksi mogok kerja dan mogok makan di pelataran kantor gubernuran.
Aksi itu untuk mengetuk nurani pemerintah agar mencabut rencana kenaikan harga BBM. "Ketika nanti harga BBM jadi dinaikkan, kami akan terus berjuang. Mogok makan yang kemarin dilakukan teman mahasiswa tampaknya belum mampu menyentuh nurani pemerintah, makanya kami akan gelar mogok makan dengan jumlah yang lebih besar," ujarnya saat menggelar aksi di bundaran bekas videotron Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (30/3).
Tak hanya itu, ribuan orang pun akan dikerahkan untuk menduduki pusat pemerintahan Jawa Tengah, jika pemerintah tetap menjalankan program kenaikan harga BBM 1 April mendatang.
"Kami tidak main-main, jika malam nanti DPR dan pemerintah menetapkan kenaikan harga BBM, besok pagi kami akan mengerahkan 2.500 orang untuk berunjukrasa," ancamnya.
Ribuan masa tersebut akan menyerukan penolakan kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan pemerintah. Kemudian pada Senin (1/4) saat diberlakukannya kenaikan harga BBM, ribuan demonstran akan dikerahkan kembali untuk mengepung kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah.