Jumat 30 Mar 2012 21:11 WIB

Lima Pengunjuk Rasa DPR Ditahan Polisi

Mahasiswa dan buruh dari berbagai aliansi menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (30/3).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Mahasiswa dan buruh dari berbagai aliansi menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pihak kepolisian telah mengamankan lima pengunjuk rasa yang berada di depan gedung DPR RI, Jakarta, pada demo menolak kenaikan harga BBM, Jumat (30/3).

Berdasarkan pantauan di lokasi, dari kelima pengunjuk rasa yang diamankan pihak kepolisian, tiga diantaranya adalah mahasiswa dan dua lainnya mengaku warga setempat. Hingga saat ini, masih belum diketahui alasan pihak kepolisian mengamankan kelima pengunjuk rasa tersebut.

Sementara itu, petugas kepolisian terlihat masih menembakkan gas air mata dari kendaraan taktis ke arah kerumunan mahasiswa yang berada di Jalan S Parman, atau sebelah utara gedung DPR RI, Senayan. Sebelumnya dilaporkan bahwa massa pengunjuk rasa telah terpecah menjadi dua kubu, mahasiswa dan buruh.

Mereka semula hendak bertahan di depan Gedung DPR RI untuk mendengarkan hasil rapat paripurna soal kenaikan BBM. Bahkan massa merobohkan tembok gerbang utama DPR RI, dan pagarnya dibuang ke badan jalan tol.

Sebanyak tujuh teralis yang disimpan di barat dan timur depan Gedung DPR. Hingga kini keadaan jalan tol dalam kota di depan gedung wakil rakyat itu, lumpuh total.

Aksi unjuk rasa itu sendiri telah berlangsung sejak Jumat pagi, pengunjuk rasa berasal dari sejumlah elemen mahasiswa dan buruh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement