Sabtu 31 Mar 2012 04:18 WIB

Ogah Tertipu Saat Belanja Online? Ini Kiatnya

Belanja Online (Ilustrasi)
Foto: Corbis
Belanja Online (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG---Situs jual beli online Tokobagus.com menyarankan masyarakat untuk memelajari secara cermat panduan aman bertransaksi secara "online" agar tidak tertipu saat bertransaksi lewat dunia maya.

"Sebenarnya, situs-situs jual-beli 'online', termasuk kami sudah memasang tips jual-beli secara aman lewat internet yang bisa jadi panduan," kata Public Relation Manager Tokobagus.com Ichwan Sitorus.

Menurut dia, pihaknya menampilkan tips panduan jual beli secara aman sebenarnya untuk melindungi pengguna situs dari tindak penipuan, salah satunya dengan memastikan terlebih dulu barang sebelum memutuskan membeli.

"Kami sudah pasang tips aman jual beli di internet, namun kemungkinan banyak yang tidak membaca dan mengikuti langkah-langkah yang disarankan sebelum memutuskan membeli barang sehingga akhirnya tertipu," katanya.

Ia menjelaskan, kalau masyarakat yang menggunakan situs jual beli mematuhi prosedur atau langkah penyedia situs, kemungkinan besar tidak akan tertipu dan sukses dalam menjalani bisnis secara "online".

Ichwan mengakui pernah ada beberapa kejadian pembeli yang ternyata tertipu dalam melakukan transaksi secara "online", meski demikian pihaknya yang hanya sebagai penyedia situs tidak lepas tangan jika ada kejadian semacam itu.

Tokobagus.com, kata dia, bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk dengan kepolisian untuk mengantisipasi jika terjadi tindak penipuan dan aksi-aksi "cybercrime" lain yang kemungkinan memanfaatkan situs tersebut.

"Jangan khawatir, kami tetap tidak tinggal diam jika ada pengguna yang merasa dirugikan atau ditipu. Mereka bisa kami bantu membuat laporan kepada kepolisian untuk selanjutnya mencari dan melacak si pelaku," katanya.

Ditanya tentang penyalahgunaan situs untuk transaksi yang tidak semestinya, seperti transaksi seksual, ia mengatakan situs jual beli online yang kini memiliki sekitar 2,5 juta anggota aktif itu memiliki sistem pemblokiran.

"Kami punya sistem pemblokiran, kalau ada konten-konten yang bernuansa negatif langsung diblokir. Kami juga aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat, dan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika," kata Ichwan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement