Jumat 30 Mar 2012 19:59 WIB

Demonstran Berlarian ke Arah Semanggi dan Slipi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hazliansyah
 Seorang mahasiswa diamankan saat terlibat bentrok dengan aparat keamanan saat menggelar aksi demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (ilustrasi).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Seorang mahasiswa diamankan saat terlibat bentrok dengan aparat keamanan saat menggelar aksi demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah pembubaran paksa oleh pihak polisi terhadap para demonstran di depan gedung DPR RI demonstran terpecah ke dua arah. Demonstran berlari menghindari tindakaran represif polisi ke arah Semanggi dan Slipi. Polisi pun terus mengejar dan menangkap para demonstran yang lari kocar kacir tersebut.

Dari pantauan Republika.co.id, ratusan demonstran yang berlari bersembunyi disekitar flyover semanggi dan Slipi. Bentrokan pun sempat terjadi kembali antara pihak kepolisian dan demonstran di flyover Semanggi, dimana kemudian karena kalah jumlah para demonstran pun kembali lari.

Diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian membubarkan paksa para demonstran. Kepolisian menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air dari mobil water canon. Aksi pembubaran paksa polisi ini sesaat setelah Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto memberikan janjinya akan menoleransi demonstran hingga malam hari.

Para demonstran dari berbagai element massa itu pun tak tinggal diam. Mereka membalas dengan melempari para polisi dengan batu. Kemudian, water canon dan gas air mata pun ditembakkan berkali-kali, hingga demonstran lari kocar-lacir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement