Jumat 30 Mar 2012 18:32 WIB

Demo BBM di Purwokerto Berujung Ricuh

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Aksi unjuk rasa mahasiswa di perlintasan kereta api Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jumat (30/3) petang, berakhir ricuh.

Kericuhan berawal dari upaya petugas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Serikat Pekerja Kereta Api, dan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) mendatangi mahasiswa guna meminta mereka bergeser karena jalur KA akan disterilkan lantaran ada rangkaian KA yang akan melintas.

Namun mahasiswa tidak mengindahkan permintaan tersebut. Mereka justru melontarkan kalimat-kalimat bersifat provokasi. Karena permintaan tersebut tidak diindahkan, perwakilan PT KAI Daop 5 Purwokerto dan SPKA mundur, sedangkan personel Polsuska tampil ke depan guna menghalau mahasiswa hingga akhirnya memicu kericuhan.

Warga sekitar perlintasan yang sudah jengkel terhadap aksi pemblokadean jalan oleh mahasiswa, akhirnya ikut memukuli beberapa mahasiswa. Pasukan Pengendali Massa (Dalmas) Kepolisian Resor Banyumas yang tiba di lokasi langsung melakukan pengamanan.

Beberapa mahasiswa yang sempat lari pun dikejar oleh personel Polres Banyumas dibantu masyarakat sekitar. Dalam kericuhan tersebut, sempat terjadi aksi pelemparan batu. Puluhan mahasiswa yang diduga sebagai provokator pun segera diamankan ke Markas Polres Banyumas.

Seperti diketahui, aksi pemblokadean perlintasan di Jalan Jenderal Soedirman sebelah selatan Stasiun Besar Purwokerto mengakibatkan keterlambatan perjalanan dua rangkaian kereta api, yakni KA Sawunggalih Utama jurusan Jakarta-Kutoarjo dan KA Taksaka jurusan Jakarta-Yogyakarta.

Kedua rangkaian KA ini mengalami keterlambatan lebih dari dua jam karena KA Sawunggalih Utama seharusnya tiba di Stasiun Besar Purwokerto pukul 14.11 WIB, sedangkan KA Taksaka pukul 14.15 WIB.

Perjalanan KA Sawunggalih Utama sempat dihentikan beberapa kilometer sebelah utara Stasiun Purwokerto hingga akhirnya masuk stasiun tersebut sekitar pukul 17.00 WIB. Sementara KA Taksaka dihentikan di Stasiun Karanggandul, Banyumas.

Saat ditemui wartawan di Stasiun Besar Purwokerto, salah seorang penumpang KA Sawunggalih Utama, Tono (30) mengaku terganggu oleh aksi unjuk rasa tersebut. "Demo boleh saja, tapi jangan sampai mengganggu aktivitas warga. Saya sangat terganggu, apalagi istri saya sedang hamil tua," katanya.

Dia mengaku sedang dalam perjalanan pulang ke Kutoarjo dengan harapan istrinya, Lia (27), dapat melahirkan dengan normal. Akan tetapi dengan adanya unjuk rasa ini, dia khawatir berpengaruh terhadap kandungan istrinya.

"Saya tidak mau ambil risiko dengan beralih ke bus, karena khawatir terhadap kondisi istri saya ini," katanya.

KA Sawunggalih Utama tujuan Kutoarjo ini akhirnya dapat diberangkatkan dari Stasiun Besar Purwokerto pukul 17.40 WIB.

Saat melintas di perlintasan sebidang yang sempat diblokade mahasiswa, kereta ini melaju dengan lambat untuk menghindari terjadinya kecelakaan lantaran di tempat tersebut masih terdapat sisa-sisa pembatas jalan dari plastik yang dibakar mahasiswa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement