Jumat 30 Mar 2012 18:28 WIB

Demo di Medan, Mahasiswa Blokir Jalan Umum

Rep: Nian Poloan/ Red: Dewi Mardiani
Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -– Aksi demo menolak rencana kenaikan BBM di Medan masih berlangsung Jumat (30/3) sampai pukul 17.30 WIB. Aksi itu dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muslim Nusantara (UMN)Medandan Institut Teknologi Medan (ITM). Mereka melakukan pemblokiran badan jalan dan membakar ban bekas. Siang hari sebelumnya, mahasiswa Universitas HKBP Nommensen membakar dua pos polisi pengatur lalu lintas.

Aksi demo yang dilakukan mahasiswa dan elemen masyarakat lain masih terpusat di kantor DPRD Sumut dan bundaran air mancur Majestic. Di DPRD Sumut para pendemo bahkan berhasil mendobrak pintu besi, sehingga mereka berhasil merangsek kantor wakil rakyat itu dan mendesak anggota dewan bersedia menemui dan menerima aspirasi penolakan rencana kenaikan BBM.

Wakil Kertua DPRD Sumut, Kamaluddin Harahap, pun akhirnya terpaksa menemui para pendemo dan berjanji akan membawa aspirasi pendemo ke pemerintah. Mahasiswa tidak puas dan berusaha agar dewan mengeluarkan penetapan untuk menolak rencana kenaikan BBM yang akan dilakukan pemerintah. Aksi massa yang mulai marah berhasil diredam, ketika dewan berjanji akan membuat keputusan penolakan itu.

Sementara itu massa pendemo lain melakukan pemblokiran beberapa ruas jalan, antara lain Jalan S Parman, Jalan Halat, Jalan HM Joni, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Sisisngamangaraja. Akibatnya, kemacetan parah pun tidak terhindarkan lagi. Banyak masyarakat yang terganggu, karena harus berputar mencari jalan alternatif lain. Di tengah situasi kondisi itu, dua pos polisi pengatur lalu lintas di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Sudirman menjadi sasaran pengrusakan dan pembakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement