Jumat 30 Mar 2012 18:09 WIB

Demo Istana, Polisi Ciduk Seorang Provokator

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Dewi Mardiani
Anggota polisi menangkap pengunjuk rasa yang terlibat bentrok saat menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). (ilustrasi)
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Anggota polisi menangkap pengunjuk rasa yang terlibat bentrok saat menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi demonstrasi yang dilakukan ribuan massa Forum Umat Islam (FUI) terkait penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Istana Merdeka, Jumat (30/3), disusupi provokator. Pihak kepolisian menangkap salah seorang yang dianggap provokator dari dalam kelompok demonstran.

Pria yang belum diketahui namanya tersebut masih diamankan dan terus dimintai keterangannya di dalam mobil tahanan polisi yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Itu, orang yang ditangkap teriak-teriak di tengah massa aksi tanpa mengenakan baju, seolah ingin memamerkan tato di badannya. Kapolsek suruh amankan, ya saya amankan," ujar beberapa polisi seusai menggiring provokator tersebut.

Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap orang tersebut. Berdasarkan pantauan Republika, aksi yang dilakukan oleh ribuan masa dari gabungan organisasi masyarakat (ormas) Islam ini masih berlangsung secara aman dan damai, serta mendapat penjagaan ketat dari barikade polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement