REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekitar 1000 pendemo dari sejumlah organisasi kemasyarakat (ormas) Islam melakukan 'long march' dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/3), terkait penolakan penaikan harga bahan bakar minyak.
Dalam aksi 'long march'-nya, pengunjuk rasa yang terdiri atas kaum pria dan wanita itu membawa spanduk tentang penolakan kenaikan harga BBM yang dinilai sebagai bentuk kemaksiatan.
Sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam itu, yakni Nahdlatul Ulama, Front Pembela Islam (FPI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan ormas Islam lainnya.
"Penaikan harga BBM sebagai salah satu bentuk kemaksiatan karena merupakan tindakan yang semena-mena dan merugikan masyarakat," kata salah seorang pengunjuk rasa, Sofyan, di sela-sela aksinya itu.
Penaikan harga BBM tentunya akan memicu kenaikan harga barang dan jasa, sehingga akan memukul perasaan rakyat dan mencekik rakyat.
"Kenapa pemerintah tidak memangkas anggaran rutin pemerintah yang terlalu bermewah-mewah, mengurangi gaji pejabat dan anggota DPR," ujarnya.
Aksi long march yang dilakukan pengunjuk rasa dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan itu mengakibatkan arus kendaraan dari arah Sudirman menuju Istana mengalami kemacetan karena aksinya tersebut hampir memakan badan jalan. Aparat kepolisian juga terlihat melakukan pengawalan aksi "long march" tersebut.