Kamis 29 Mar 2012 21:54 WIB

Dorr! Tembakan Bubarkan Demonstran di RSCM

 Seorang mahasiswa diamankan saat terlibat bentrok dengan aparat keamanan saat menggelar aksi demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (ilustrasi).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Seorang mahasiswa diamankan saat terlibat bentrok dengan aparat keamanan saat menggelar aksi demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bunyi tembakan, diduga berasal dari aparat kepolisian terdengar di depan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RCSM) Salemba, Jakarta terdengar sekitar pukul 20.30 WIB, Kamis malam. Letusan itu memaksa massa membubarkan diri.

"Ada suara tembakan terdengar sekitar pukul 20.30 tadi," kata salah seorang dokter jaga di IGD RSCM, Nadira Susilo, dalam akun Twitternya. Unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak yang diwarnai bakar-bakaran itu berujung ricuh setelah aksi protes yang dilakukan sekitar 250 massa itu semakin anarkis.

Beberapa saksi mata yang menjauhi lokasi demonstrasi sempat melihat massa membakar satu unit sepeda motor yang terparkir di depan pos polisi di Jalan Diponegoro. Diduga aparat terpaksa melepaskan tembakan karena ulah massa yang semakin anarkis dalam mengekspresikan protesnya.

Sempat pula beredar kabar bahwa aparat kepolisian melepaskan tembakan peluru tajam ke arah demonstran. Namun hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.

Suasana di sekitar RSCM hingga kini masih mencekam sementara dari halte Transjakarta Salemba UI terlihat petugas kepolisan masih berjaga di sekitar lokasi. Para saksi mata mengatakan mahasiswa berlarian ke arah Jalan Cikini Raya setelah mendengar suara tembakan tersebut.

Arus lalu lintas satu arah yang menuju Jalan Salemba Raya pun terpaksa ditutup dan dialihkan melalui Jalan Talang yang menuju Jalan Matraman Raya. Belum ada laporan tentang korban jiwa dalam insiden tersebut, sementara pos polisi yang berada tepat di depan RSCM rusak parah akibat dilempari batu oleh massa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement