REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konstelasi politik menjelang rapat paripurna DPR yang menentukan kenaikan harga BBM Jumat (30/3) semakin memanas. Ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjend Edi Baskoro (Ibas) mengambil alih posisi pimpinan Fraksi Demokrat, Jafar Hafsah.
"Saya dan sekjen bertanggung jawab langsung menjadi panglima dalam seluruh proses ini," tegas Anas.
Anas dalam jumpa pers di DPR mengatakan mengoreksi pernyataan Jafar Hafsah yang mengatakan ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mengusulkan kenaikan harga BBM dengan angka tertentu.
"Saya ketua umum dan sekjen mengoreksi bahwa pernyataan itu tidak benar. Dan ketua fraksi sudah menyampaikan kepada DPP bahwa pernyataan itu tidak seperti itu dan tidak dimaksudkan untuk mengganggu dinamika dalam relasi yang sehat dalam koalisi." papar Anas.
Ia pun berharap seluruh proses yang sudah berjalan bisa berlanjut menghasilkan keputusan yang baik, rasional, objektif, dan didasarkan kepentingan bersama. Khususnya untuk keselamatan ekonomi nasional dan perlindungan khusus kepada rakyat miskin dan kurang mampu.
"Kami berharp apa yang sudah berjalan dengan baik ini bisa terus dilanjutkan., Sekali lagi atas dasar kepentingan bersama agar pemerintahan makin produktif dan kebijakan yang diambil bersama DPR bisa dijalankan dan menghasilkan manfaat sebanyak-banyaknya bagi kepentingan rakyat." pungkasnya.