Kamis 29 Mar 2012 19:23 WIB

Soal Protap Tembak di Tempat, Kapolri Dianggap tak Peka

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Dewi Mardiani
Kapolri Jenderal Timur Pradopo
Foto: Antara
Kapolri Jenderal Timur Pradopo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Kapolri mengeluarkan pernyataan akan melakukan protap tembak di tempat terhadap mahasiswa yang akan mendatangi Bandara Halim Perdanakusumah yang akan menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari kunjungan kenegaraannya. Pernyataan itu disayangkan oleh anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP, Achmad Basarah.

‘’Kapolri tidak peka terhadap realitas gerakan mahasiswa saat ini yang sudah semakin militan dan radikal,’’ katanya, Kamis (29/3). Dia kembali ingat soal kasus bakar diri mahasiswa Universitas Bung Karno, Sondang Hutagalung, di depan Istana Negara beberapa waktu lalu karena kecewa dan frustasi dengan keadaan negara saat ini.

Merujuk pada kasus itu, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan masih banyak mahasiswa Indonesia lainnya yang siap jadi martir untuk memperjuangkan idealisme mereka. ‘’Saya justru khawatir pernyataan tembak di tempat terhadap aksi demonstrasi mahasiswa oleh kapolri akan direspon mereka dengan gagah berani dan siap mati menjadi martir dalam aksi demonstrasi,’’ papar dia.

Jika itu terjadi dan ada korban yang tewas oleh senjata polisi atau TNI, maka ia menduga eskalasi gerakan mahasiswa akan semakin meluas dan masif. ‘’Jatuhnya korban meninggal dunia dari kalangan mahasiswa itulah yang sebetulnya akan menjadi  pemicu gerakan mahasiswa yang semakin radikal.’’

Artinya, komentar kapolri yang sebetulnya dimaksudkan untuk menakut-nakuti mahasiswa justru akan menjadi bumerang bagi kepolisian. Pasalnya, akan menjadi pemicu keberanian mahasiswa yang lebih besar. ‘’Kapolri dalam hal ini telah membuat pernyataan yang tidak tepat dan akan memperkeruh situasi keamanan nasional,’’ ungkap Wasekjen PDI Perjuangan tersebut. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar jajaran pemerintah tetap mengedapankan dialog terbuka dengan para mahasiswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement