REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ratusan massa dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) memenuhi halaman kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Bogor pada Kamis (29/3). Demonstran menuntut pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April mendatang.
Demonstran juga melakukan shalat gaib di sela-sela aksi unjuk rasanya. "Shalat Ghaib ini kami tujukan kepada SBY dan Budiono serta antek-anteknya yang telah menyepakati kenaikan BBM," kata kordinator aksi demo, Ruhiyat Sujana, Kamis (29/3).
Ruhiyat menilai kebijakan kenaikan harga BBM sama saja mematikan jutaan rakyat miskin secara perlahan. Massa yang berasal dari lima kecamatan itu juga meminta Bupati Bogor, Rahmat Yasin, ikut menyuarakan penolakan terhadap rencana kenaikan BBM. Bupati diminta turut turun ke jalan seperti sejumlah kepala daerah di wilayah lain.
"Bupati harus satu suara dengan masyarakat Kabupaten Bogor menolak kenaikan BBM," ujar Ruhiyat.
Massa juga menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah ingkar janji kepada rakyat dengan adanya rencana kenaikan harga BBM ini. "Selama ini pemerintah hanya mengobral janji bahwa BBM tidak akan naik. Janji inilah yang menjadi pegangan rakyat menuntut pemerintahan SBY dan Boediono untuk membatalkan kenaikan," kata dia.