REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Aksi unjuk rasa untuk menentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Jumat (30/3) besok, seiring dengan diadakannya Rapat Paripurna DPR. Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menyatakan kesiapannya untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.
"Dalam kondisi apa pun, Polri Siap untuk mengamankan aksi unjuk rasa nanti (30/3)," kata Kapolri, Jenderal Polisi Timur Pradopo dalam jumpa pers bersama Jaksa Agung dan Ketua KPK di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (30/3).
Timur menjelaskan pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap aksi unjuk rasa pada 27 Maret dan 28 Maret lalu. Menurutnya, ada aksi unjuk rasa yang bagus dan santun, akan tetapi ada juga yang bertindak rusuh hingga mengakibatkan bentrok dengan anggota polisi.
Namun ia tetap berharap aksi unjuk rasa yang terjadi pada Kamis (29/3) dan Jumat (30/3) ini dapat berlangsung lancar, tanpa ada pelanggaran hukum yang dilakukan para pengunjuk rasa. Ia juga menegaskan Polri akan tetap mengedepankan upaya persuasif dalam menangani aksi unjuk rasa.
Mengenai kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Indonesia melalui Bandara Halim Perdanakusumah dan akan disambut dengan aksi unjuk rasa, Timur menambahkan pihaknya akan mengawalnya. Pihaknya juga akan bertindak tegas jika para pengunjuk rasa melakukan aksi anarkis terhadap Presiden SBY.
Apakah termasuk akan melakukan Protap 01? "Sekali lagi kita tegas, mulai dari persuasif hingga penegakan hukum. Jika melakukan pelanggaran hukum, kita akan tindak tegas," ujar mantan Kapolda Metro Jaya ini.