REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sekitar 20 warga dengan menunggangi kuda bersama 30 warga lainnya yang tergabung dalam sekretariat bersama (Sekber) Keistimewaan Yogyakarta akan melakukan aksi menolak kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak), pada Kamis siang (29/3).
Hal itu dikemukakan Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra pada Republika. Selain tolak kenaikan BBM, Sekber keistimewaan juga akan melakukan kampanye hemat energi.
"Kuda kami pakai sebagai simbol hemat energi, karena kuda termasuk moda transportasi non-BBM. Harapannya membangun kesadaran masyarakat agar tergerak menggunakan moda transportasi yang hemat energi," kata dia.
Namun, dia menambahkan, moda transportasi yang hemat energi ini tidak harus kuda, melainkan bisa alat transportasi yang lain misalnya sepeda. "Kampanye hemat energi ini adalah isu sekunder, sementara isu primer tetap tolak kenaikan BBM," bebernya.
Aksi yang dilakukan Sekber Keistimewaan ini dimulai dari Tugu Yogyakarta sekitar pukul 14.00 WIB, melewati Malioboro dan berakhir di depan Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.